
Inilah 6 Perbedaan Haji Khusus dan Haji Furoda: Dari Biaya hingga Risiko Keberangkatan
Haji khusus dan haji furoda kerap menjadi alternatif bagi umat Muslim yang ingin menunaikan ibadah haji tanpa harus menunggu antrean panjang seperti pada haji reguler. Meskipun sama-sama difasilitasi oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), kedua program ini memiliki sejumlah perbedaan yang cukup signifikan. Berikut enam perbedaan utama antara haji khusus dan haji furoda.
1. Status dan Legalitas Visa
Haji khusus adalah program resmi yang menggunakan kuota haji pemerintah Indonesia dan diselenggarakan oleh PIHK sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019. Program ini juga dikenal dengan sebutan haji plus.
Sementara itu, haji furoda tidak menggunakan kuota resmi pemerintah Indonesia. Visa untuk haji furoda dikeluarkan langsung oleh Pemerintah Arab Saudi melalui sistem mujamalah. Program ini juga dikelola oleh PIHK, tetapi tanpa melalui sistem kuota nasional.
2. Perbedaan Biaya
Biaya untuk mengikuti haji khusus pada tahun 2025 berkisar antara USD 11.500 hingga USD 20.500, atau sekitar Rp 187 juta hingga Rp 334 juta, tergantung kurs dan fasilitas yang dipilih. Beberapa penyelenggara bahkan menawarkan harga mulai dari USD 10.000.
Adapun biaya haji furoda lebih tinggi, yakni antara USD 16.500 hingga USD 45.000, atau setara dengan Rp 269 juta hingga Rp 733 juta. Dalam beberapa kasus, biaya bisa mendekati angka Rp 1 miliar, tergantung pada kelas layanan dan akomodasi.
3. Waktu Tunggu Keberangkatan
Haji khusus memiliki masa tunggu keberangkatan sekitar 5 hingga 9 tahun, lebih cepat dibandingkan haji reguler yang bisa mencapai puluhan tahun.
Berbeda dengan itu, haji furoda tidak memiliki masa tunggu. Jemaah yang mendaftar dapat berangkat di tahun yang sama, selama visanya disetujui oleh pemerintah Arab Saudi.
4. Fasilitas dan Pelayanan
Kedua program menawarkan fasilitas yang jauh lebih baik dibanding haji reguler, namun haji furoda umumnya memberikan kenyamanan lebih tinggi.
Peserta haji furoda biasanya mendapatkan akomodasi hotel bintang lima, akses ke maktab eksklusif, tenda ber-AC di Arafah, serta hotel transit di Mina. Semua layanan ini tergantung pada paket yang dipilih oleh jemaah.
5. Durasi Perjalanan
Lama waktu ibadah haji furoda berkisar antara 16 hingga 24 hari. Ini lebih singkat dibandingkan haji khusus yang berlangsung sekitar 25 hari, serta haji reguler yang bisa mencapai 40 hari.
6. Tingkat Risiko Keberangkatan
Haji furoda memiliki tingkat risiko keberangkatan yang lebih tinggi. Karena visanya dikeluarkan secara langsung oleh Arab Saudi dan bukan bagian dari kuota resmi Indonesia, keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan otoritas Saudi.
Pada tahun 2022, lebih dari 4.000 calon jemaah haji furoda gagal berangkat karena kendala visa. Hal serupa juga terjadi pada tahun 2025, ketika pemerintah Arab Saudi tidak menerbitkan visa furoda sama sekali, sebagaimana disampaikan oleh DPP AMPHURI.
Kesimpulan
Baik haji khusus maupun haji furoda memiliki keunggulan masing-masing. Bagi calon jemaah yang memiliki kemampuan finansial dan ingin berangkat lebih cepat, kedua opsi ini layak dipertimbangkan. Namun penting untuk memahami seluruh aspek—termasuk biaya, fasilitas, dan risiko—sebelum mengambil keputusan.